Ketika membahas
tentang dasar pemikiran orientasi pendidikan di era globalisasi yang pembangunan
pendidikan menerapkan konsep pasar bebas (free market orientation),
perlu kita merunut proses dari pasar bebas (free market) itu sendiri.
Secara singkat adalah sebagai berikut .
Pendidikan modern
dimulai perkembangannya pada masa aufklarung, pada masa itu rasionalitas
manusia berkembang dengan pesat dan mempertanyakan berbagai paradigma yang
telah diterima secara secara umum oleh
masyarakat. Dan pendidikan modern mencapa puncaknya pada abad ke-18 dengan
lahirnya pemikiran-pemikiran empirisme, rasionalisme dan liberalisme (H.A.R
Tilaar : 2005).
Empirisme telah membuka perkembangan
ilmu-ilmu kealaman hingga menghasilkan perkembangan pesat ilmu pengetahuan.
Rasionalisme mengantarkan kepada kesempatan penggunaan paradigma berfikir.
Sedangkan liberalisme memberikan peluang kepada kebebasan manusia yang
diasumsikan mempunyai kemerdekaan tidak terbatas(H.A.R Tilaar : 2005). Dalam
perkembangannya, paham liberalisme tidak hanya memasuki pemikiran filsafat,
namun juga memasuki bidang lain termasuk ekonomi dan politik.
Paham liberalisme terus berkembang
dan bermetamorfosa hingga di abad 21 ini. Dampaknya yang sangat dirasakan oleh
berbagai negara di belahan dunia, khususnya di bidang ekonomi (yang dikenal
dengan paham neo-liberalisme). Buah dari paham ini di era globalisasi adalah
perdangangan bebas (free market oriented) yang memberikan tempat
terhormat bagi kebebasan individu serta
kekuatan pasar dalam menentukan perdagangan dunia. kebebasan yang tidak hanya
berwawasan lokal ataupun nasional, tetapi lebih dari pada itu kebebasan yang
mencakup global (Mochtar Buchori : 1995).
Tentunya, proses pasar bebas (free
market oriented) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan.
Sebagai buah dari perkembangan ini, berarti semakin mengecilnya peranan
pemerintah dan public service semakin lama diserahkan kepada masyarakat
itu sendiri atau dikenal dengan “the washington consensus” (H.A.R Tilaar
: 2005).
Masa depan diserahkan sepenuhnya
pada kepada kekuatan pasar yang diarahkan oleh kekuatan-kekuatan global. Maka,
ketika individu kurang mampu, bahkan tidak berdaya dalam persaingan, bukanlah
tidak mungkin mereka jatuh pada kebangkrutan, kemiskinan. Sehingga lambat laun
kesenjangan dalam pendidikan terlebih kesenjangan ekonomi menjadi potret di era
pasar bebas (free market oriented).
Jadi, dasar utama kesenjangan
tersebut adalah ketidakmampuan dalam bersaing maupun ketertinggalannya.